Pandangan tentang kematian, kupikir itu hanya ada di film tetapi aku salah.
Bermula sejak malam itu, saat aku mencoba memejamkan kedua bola mataku, aku terlelap dan bayangan-bayangan itu muncul.
Aku melihat John terbaring tak bernyawa dengan tusukan pisau dikedua
bola matanya, mimpi buruk itu membuatku terjaga sepanjang malam.
Esok harinya, aku dikejutkan dengan adanya kabar kematian John, aku tak
mampu berkata-kata, hanya satu yang ada dipikiranku, Apakah aku bisa
melihat kematian?
Dalam keadaan yang masih syok, aku memberanikan
diri menghadiri acara pemakaman John, bagaimana pun John adalah orang
yang kucinta meskipun iya selalu membuatku sedih dengah mata
keranjangnya.
Aku menghampiri peti mati John untuk memberi
penghormatan terakhir untuknya tetapi lagi-lagi aku dikejutkan, aku
melangkah mundur, aku melihat kedua bola mata John menghilang, Apakah
mimpi itu benar? Aku tak kuasa menahan diri dan semuanya menjadi gelap.
Sejak kematian John, aku lebih sering melihat kematian orang-orang
disekitarku, seperti saat aku memimpikan Diska yang tergorok lehernya
hingga terputus dan Rani yang meninggal dengan semua bagian tubuhnya
termutilasi.
Aku mulai gelisah dan memutuskan untun menceritakan
apa yang menimpaku kepada orang-orang sekitarku tapi mereka hanya
tertawa dan tak jarang berkata bahwa aku sudak tidak waras lagi.
.
Mimpi-mimpi itu membuatku semakin takut, apalagi saat aku harus
menerima kenyataan bahwa mimpi itu akan menjadi kenyataan di esok
harinya.
Malam ini aku kembali menerima mimpi tentang kematian, kali ini mimpi itu menyangkut ibu tiriku.
Dalam mimpiku aku melihatnya sedang berjalan di koridor sebuah ruangan,
ada seseorang yang mengikutinya, seseorang itu membawa sebuah tongkat
bisbol dan aku terlelap.
.
Hari ini rumahku ramai dengan
para petugas kepolisian, mereka memanggilku untuk dimintai keterangan,
mereka berkata ibu tiriku terbunuh tadi malam.
"Nona Sally anda harus ikut kami ke kantor!"
Aku memberontak dan membela diri hingga menangis, aku menceritakan
mimpiku, dan aku berkata aku tidak mengetahui apa-apa soal pembunuhan
ibu tiriku.
Mereka semua menatapku tajam,salah satu petugas mulai
angkat bicara "Maaf Nona kau tidak perlu mengarang cerita lagi, kau
kami tahan atas pembunuhan berantai di kota ini!!".
Aku terkejut dan kupikir ada yang salah tetapi entah mengapa aku hanya bisa tersenyum dan merasa puas.
End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar