Total Tayangan Halaman

Jumat, 13 Mei 2016

COTARD’S SYNDROME

Hari dimana aku melakukan bunuh diri, adalah hari pertemuanku dengan cinta. Tentu saja dia tak dapat melihatku, namun aku sungguh terpesona akan caranya berjalan, caranya menyentuh orang lain dan caranya meraba barang-barang di sekitarnya – seolah ia sangat menghargai hidup ini. Ia memiliki segala hal yang selalu kudambakan.
Jadi kuputuskan untuk menghantui rumahnya. Aku mengamatinya saat tidur. Namun tentu saja aku tak dapat menyentuh raganya, ia sendiri juga tak menyadari kehadiranku. Kadang kala kutinggalkan hadiah-hadiah kecil untuknya, seperti sebatang coklat dan lain lain. Berusaha meyakinkan ia bahwa ada seseorang yang sangat menyayanginya.

Cintaku padanya begitu kuat bahkan sesekali ia dapat merasakannya. Kemarin pun ia memanggil-manggil, berseru apakah ada seseorang di rumahnya. Itu membuat hatiku tersentuh. Aku tahu kelak nanti saat kematian datang menjemputnya, kami akan bersatu, dan dia akhirnya dapat memandang sosokku, menatap lekat mataku yang berkaca-kaca seraya berkata bahwa ia juga mencintaiku.
Hari ini sungguh berat untukku. Dia pasti sudah menelpon seseorang. Aku rasa mereka adalah semacam dukun atau cenayang. Mereka berpakaian serba biru. Dan mereka berusaha memisahkan aku darinya. Dengan kasar, mereka menyeretku keluar dari rumahnya, rumah KAMI, dan memasukanku ke sebuah ruangan putih lalu memberondongiku dengan berbagai macam pertanyaan. Aku yakin bahwa tempat ini adalah alam akhirat, di mana seharusnya aku berada dan bukannya bergentayangan di alam orang hidup. Mereka semua berpakaian putih. Mereka terus mencercaku dengan kebohongan.
Mereka terus berkata bahwa aku belum mati. Teganya lagi, mereka menuduhku masuk dan tinggal tanpa ijin di rumah seorang pria buta. Mereka menganggap aku gila. Tapi aku tahu mereka yang berdusta.
Sekarang aku dalam perjalanan ke dunia manusia, aku bahkan harus menyakiti seorang malaikat berbaju putih untuk merampas kuncinya. Aku akan menemui cinta sejatiku, dan akan kubawa dia bersamaku menuju alam kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar